Panduan Lengkap IT Inventory Kawasan Berikat: Integrasi Wajib CEISA 4.0
Dalam ekosistem logistik dan kepabeanan Indonesia, terdapat “Trinitas Kepatuhan” yang wajib dipahami oleh setiap pelaku usaha manufaktur berorientasi ekspor: Kawasan Berikat, IT Inventory, dan CEISA 4.0.
Ketiga elemen ini tidak dapat dipisahkan. Fasilitas Kawasan Berikat memberikan insentif fiskal, IT Inventory adalah syarat mutlak pengawasannya, dan CEISA 4.0 adalah platform digital yang menghubungkan semuanya.
Artikel ini akan menjadi panduan komprehensif bagi Anda untuk memahami standar IT Inventory yang compliant dengan regulasi terbaru Bea Cukai.
Syarat Mutlak IT Inventory (Sesuai PER-19/BC/2018)
Berdasarkan peraturan yang berlaku, IT Inventory bagi perusahaan Kawasan Berikat bukan sekadar software gudang biasa. Ia harus memenuhi kriteria spesifik:
1. Akses Berkelanjutan (Continuous Access 24/7)
Bea Cukai harus memiliki akses ke sistem IT Inventory perusahaan kapan saja dan di mana saja.
- Implikasi: Sistem harus berbasis web (web-based) atau memiliki portal yang bisa diakses via internet publik dengan kredensial khusus untuk petugas Bea Cukai.
- Tidak boleh offline: Server harus memiliki uptime tinggi.
2. Integrasi Real-time dengan CEISA 4.0
Ini adalah standar emas saat ini. Data yang ada di IT Inventory harus sinkron dengan data yang dikirimkan ke CEISA 4.0.
- Dokumen Pabean: Saat BC 2.3 (Pemasukan Impor) atau BC 2.7 (Pemasukan Lokal) disubmit, stok di IT Inventory harus bertambah secara otomatis atau real-time.
- Produksi: Pemakaian bahan baku untuk produksi harus tercatat rapi.
3. Laporan yang Detail dan Terstandarisasi
Sistem harus mampu menghasilkan laporan pertanggungjawaban mutasi barang yang mencakup:
- Laporan Pemasukan Barang (per dokumen pabean).
- Laporan Pengeluaran Barang (per dokumen pabean/invoice).
- Laporan Posisi Barang dalam Proses (WIP).
- Laporan Pertanggungjawaban Mutasi Barang Jadi.
- Laporan Mutasi Barang Sisa/Scrap.
Kesalahan Umum (Common Pitfalls)
Banyak perusahaan gagal saat audit kepabeanan karena masalah pada IT Inventory mereka:
- Double Entry Manual: Staff menginput data di CEISA, lalu menginput ulang secara manual di Excel/Sistem Gudang. Ini sumber utama selisih stok.
- Tidak Ada Traceability: Barang jadi tidak bisa ditelusuri berasal dari bahan baku dokumen pabean nomor berapa.
- Pencatatan Scrap yang Buruk: Selisih antara bahan baku masuk dan barang jadi keluar tidak tercatat sebagai scrap atau susut, menyebabkan stok gantung.
Solusi Kausa: Jembatan Digital Anda ke CEISA 4.0
Membangun sistem sendiri yang memenuhi semua syarat di atas sangatlah rumit dan mahal. Kausa menyediakan solusi turn-key untuk kebutuhan ini.
Sistem IT Inventory Kausa dirancang untuk menjadi jembatan otomatis antara operasional pabrik Anda dan sistem CEISA 4.0 Bea Cukai.
Keunggulan Kausa:
- Auto-Sync dengan CEISA 4.0: Tarik data dokumen pabean langsung dari CEISA, eliminasi input manual.
- Compliance Dashboard: Monitor status kepatuhan Anda dalam satu layar.
- Audit-Ready Reports: Generate laporan Bea Cukai dalam sekali klik, kapan saja audit datang.
Jangan ambil risiko dengan fasilitas Kawasan Berikat Anda. Pastikan IT Inventory Anda sudah standar CEISA 4.0 bersama Kausa.


